Ketua PBSR berharap APH dan publik bijak dalam menyikapi dua persoalan, antara pemukulan dengan Dugaan adanya mesum anak dibawah umur
![]() |
ketua Perkumpulan Basar Solidaritas Rakyat (PBSR) Sanan |
Pandeglang, Kabarindo79.com | Terkait adanya dugaan pemukulan yang dilakukan oleh Kepala Desa seperti yang sudah viral dimedia, online tentang adanya dugaan pemukulan bahkan menendang anak dibawah umur, kepala Desa menjawab. Kamis 24/7/25).
Saat dikonfirmasi Lurah yang ada di kecamatan menes (Kk) mengklarifikasi, pada malam sabtu sekira pukul 07.30 wib Sehabis magrib beliau di datangi tamu dari cikarang untuk Ziarah ke rumah orang tuanya lurah Kk, setibanya kp tegalbaros Desa Tegalwangi tepatnya rumah ibu dari Lurah Kk, dia melihat ada motor pas turun dia melihat ada dua pasangan didalam kamar ibunya.
Lurah kk melihat ada dua orang pasangan sudah buka baju, namun saat ditanya dari mana cowoknya malah lari, dan saat di pegang dia bicara dari desa yang berbeda -beda dengan alasan yang tidak masuk akal, karena emosi akhirnay dengan replek sicowok dari pasangan itu kena tampar, dia mengaku bahkan siap bersumpah kalau dia hanya memukul coeok tanpa menendang bahkan kalau keceweknya dia tidak pernah merasa menampar.
karena tidak mau ngaku, setelah itu lurah Kk nelpon Polsek menes, tidak lama kemudian 4 anggota polsek berikut kanit reskrim mendatangai kejadian tersebut, dan akhirnya malam itu juga kumpul di polsek menes, setibanya disanah ngobrol dan ternyata masih tetangganya dan bukan orang lain.
Situasi agak tegang kerena disanah ada matan kades yang ada di lingkungan menes (Ad) karena tidak kondusif akhirnya musyawarah diundur.
Kemudian dari polsek malam itu menelpon Lurah kk dan mengarahkan agar besok kepolsek menes karna permasalahan belum beres, dan akhirnya sabtu siang sekira pukul 11.00 wib Lurah Kk mendatangi Polsek menes sekalian bikin lapdu kepolsek menes.
Disisi lain Rt. 04/06 Desa Tegalwangi Muncip (60 th) membenarkan bahwa saat Lurah Kk mau ziarah, dia melihat ada dua orang yang diduga mau berbuat mesum, dan dia melihat saat di bawa keluar dan dintanya dua-duanya plin plan sehingga menyurut emosi.
Dadang warga kp. Sigotong juga menjelaskan saat itu dia bersama Lurah kk, Albet dan teman²nya saat masuk kerumah ibunya dia membenarkan ada dua pasangan yang diduga berbuat mesum di kamar orang tuanya yang Laki-laki berinisial TP (16) dan ceweknya berinisial DA (16) dia membenarkan bahawa kedua pasangan yang diduga mesum tersebut berbelit belit saat ditanya asalnya dari mana sehingga menyurut emosi. Kemudian dilaporkan ke Polsek menes dan disitu juga orang tua pasangan tersebut sempat meminta maaf kepada Lurah kk. namun sayang dua hari setelah kejadian tersebut muncul pemebritaan di media kalau kasus tersebut sudah dilaporkan ke Polres pandeglang.
PS. Panit Opssnal 1 Reskrim Polsek Menes, Aiptu Aan Andriansyah, S.H,. Saat dikonfirmasi membenarkan kalau malam itu pihaknya mendapatkan Telpon dari Lurah Kk, saat tiba ditempat kondisi kedua anak tetsebut lagi pada duduk dan sudah banyak orang, karena situasi yang tidak memungkinkan pihaknya menyarankan untuk dibawa kepolsek, sebelum orangtua mereka datang, anggotanya sempat menanyakan kedua anak tersebut, laki lakinya memengaku ditampar namun anak perempuannya saat itu mengaku tidak di tampar, tapi malam itu kami sempat kewalahan karena mereka berbohong, perempuanya mengaku sebagai Nisa padahal namanya DA dan tempat tinggalnya tidak jelas berpindah pibdah, bahkan kami sempat menelpon orang tuanya Nisa yang disebutkan dan ternyata pas dipolsek orang tua Nisa tidak mengenali, alhasil nama cewek tersebut bukan Nisa melainkan DA.
Beliau juga membenarkan Kalau lurah Kk membuat pengaduan kepolsek menes dan itu belum dapat disimpulkan karena masih dipelajari.
Menyikapi Masalah ini ketua PBSR Sanan, mengatakan dalam masalah ini dia berharap Aparat Penegak Hukum (APH) maupun publik bijak dalam menyikapi masalah ini, karena tidak akan ada asap kalau tidak ada api, tidak akan muncul pemukulan kalau tidak ada pelanggaran yang dilakukan orang tersebut, kita bayangkan bagaimana perasaan kita kalau rumah kita di masukin orang lain tanpa ijin apalagi diduga digunakan berbuat tindakan tidak terpuji.
Sanan Juga berharap kasus ini tidak ditumpangi oleh pihak ketiga yang berbau politik, karena akan memperburuk keadaan, ia berharap kedua belah pihak menyelesaikan dengan jalan musyawarah. Tutupnya @Red