Kuliah Demi Ijazah & Realitas Anak Muda Masa Kini
Di tengah cepatnya arus modernisasi dan tuntutan zaman, pendidikan tinggi telah menjadi salah satu tolak ukur kesuksesan sosial di masyarakat.
Namun, tak bisa dipungkiri, makna kuliah kini mulai berubah. Bagi sebagian besar anak muda, kuliah bukan lagi tempat untuk menggali ilmu dan memperluas wawasan, melainkan sebatas sarana untuk memperoleh selembar ijazah yang dianggap sebagai tiket menuju dunia kerja.
Ijazah Sebagai Simbol Bukan Substansi dalam praktiknya, banyak mahasiswa yang menjalani perkuliahan tanpa semangat belajar yang sejati Tugas dikerjakan asal jadi, ujian ditempuh dengan sistem kebut semalam, dan kehadiran di kelas sekadar formalitas.
Tujuan utamanya adalah lulus, mendapatkan nilai minimal, dan pada akhirnya memperoleh ijazah.
Fenomena ini tentu tidak muncul begitu saja, Sistem sosial dan dunia kerja kita turut menyumbang peran besar perubahan ini.
Banyak perusahaan dan instansi masih menilai calon pekerja dari gelar yang dimiliki, bukan dari kompetensi nyata atau keahlian praktis.
Hal ini menciptakan anggapan bahwa selama seseorang memiliki ijazah, peluang hidup lebih baik akan terbuka lebar, terlepas dari seberapa dalam ilmu yang benar-benar dikuasainya
Pendidikan Antara Ideal dan Realita dalam idealnya, pendidikan adalah proses pembentukan karakter, pengasahan keterampilan berpikir kritis, serta pengembangan potensi diri. Namun realitanya, banyak institusi pendidikan terjebak dalam rutinitas administratif dan kurikulum kaku yang tidak lagi relevan dengan kebutuhan zaman.
Akibatnya, mahasiswa pun tidak merasa termotivasi untuk Sungguh-Sungguh belajar. Mereka hanya ingin “selesai” secepat mungkin.
Masa Depan yang Perlu Diperbaiki pergeseran orientasi ini patut menjadi perhatian bersama.
Dunia pendidikan, orang tua, dan anak muda sendiri harus merefleksikan kembali tujuan utama dari pendidikan tinggi. Kampus perlu lebih adaptif dengan kurikulum yang aplikatif, dosen harus menjadi inspirator, dan mahasiswa pun harus menyadari bahwa ilmu adalah bekal hidup jangka panjang, bukan sekadar syarat administratif.
Ijazah memang penting, tetapi ilmu yang dibawa setelah keluar dari gerbang kampus jauh lebih menentukan arah masa depan seseorang. Sudah saatnya anak muda mengembalikan semangat belajar yang sejati nya bukan hanya demi gelar, tetapi demi kompetensi dan kontribusi nyata di masyarakat.
Sumber : M.Wildan Budiman