PPOK Mengintai Warga Banten: Saat Paru-Paru Tak Lagi Bebas Bernapas
![]() |
Keterangan Foto - Ilustrasi |
BANTEN, Kabarindo79.Com – Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) kini menjadi ancaman nyata bagi masyarakat Provinsi Banten. Penyakit paru menahun ini menyebabkan saluran napas menyempit, sehingga penderitanya mengalami kesulitan bernapas hingga sesak yang tak kunjung reda.
Data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 mengungkapkan bahwa prevalensi PPOK di Indonesia, termasuk di Provinsi Banten untuk penduduk usia 30 tahun ke atas, mencapai 3,7%. Artinya, dari setiap 100 orang dewasa, 3 hingga 4 orang berpotensi menderita PPOK. Angka ini bahkan bisa mencapai lebih dari 6% pada kelompok usia lanjut atau mereka yang terpapar lingkungan berisiko tinggi, seperti pengguna bahan bakar biomassa atau non-perokok usia ≥ 40 tahun.
Faktor Risiko yang Mendominasi:
Kebiasaan merokok aktif dan paparan asap rokok
Polusi udara dari rumah tangga, tambang, atau pabrik
Paparan debu dan bahan kimia di tempat kerja
Mengapa Banten Harus Waspada?
Tingginya prevalensi merokok di sejumlah kabupaten/kota
Polusi udara meningkat, terutama di kawasan industri dan pemukiman padat
Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk deteksi dini PPOK
Kenali Gejala PPOK:
Batuk berdahak yang menetap
Sesak napas meski saat melakukan aktivitas ringan
Bunyi mengi saat bernapas
Rasa lelah berkepanjangan tanpa sebab jelas
Langkah Pencegahan:
Berhenti merokok segera
Hindari paparan asap dan polusi udara
Gunakan masker saat kualitas udara memburuk
Periksakan kesehatan paru secara rutin ke Puskesmas atau fasilitas kesehatan
Dinas Kesehatan Provinsi Banten melalui Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular mengajak masyarakat untuk menjaga kesehatan paru-paru sebagai bagian dari gaya hidup sehat. Dengan lingkungan bersih dan bebas asap rokok, Banten bisa menjadi daerah yang sehat dengan masyarakat yang memiliki paru-paru kuat.
Jaga Paru-Paru Anda, Sayangi Keluarga! Bersama Wujudkan Banten Sehat, Paru-Paru Kuat! (*/red)