BANTUAN JONDER UNTUK KELOMPOK DESA SUKAMULYA BERPINDAH TANGAN KE ORANG LAIN DI DESA UMBULAN
![]() |
Bantuan jonder yang berada di desa umbulan, diduga karena kelompok awal tidak bisa menebus maka alat tersebut di tebus oleh sdr. Akn |
Pandeglang,Kabarindo79.com | Bantuan Jonder dari kementrian pertanian RI yang diperuntukan untuk kelompok tani Cikaramat berkah Desa Sukamulaya kecamatan Cikeusik kabupaten Pandeglang - Banten, diduga hanya formalitas sebagai penerima manfaat saja, karena diduga bantuan tersebut harus ditebus atau harus menggunakan pelicin yang sangat besar maka bantuan Jonder tersebut di tebus oleh orang lain didesa Umbulan kecamtan Cikeusik. (Jum'at. 01/08/25).
Sebut saja inisial Akn, ia adalah Petani didesa Umbulan kecamatan cikeusik yang memegang alat bajak sawah tersebut lengkap dengan segala peralatannya, yang mana diduga alat tersebut sudah berpindah tangan dari kelompok tani yang mendapatkan bantuan sebelumnya, dan karena diduga harus ditebus dengan uang yang sangat besar maka Jonder ini akhirnya dijadikan komersil dan dialikan ke orang lain.
Timsus Gps Banten Suharta mengatakan, pihaknya sudah melakaukan investigasi dan konfirmasi kepada kelompok penerima manfaat serta kepada orang yang memegang unit tersebut yang mana diduga kuat alat bajak sawah beroda 4 ini di komersilkan dan dijadikan ajang bisnis dengan pengawasan yang buruk yang dilakukan oleh dinas pertanian pandeglang maupun korluh kecamatan cikeusik.
Suharta juga mengatakan saat ketua Kelompok Cikaramat berkah dikonfirmasi dia tidak menjawab apapun, dia milih diam serta mengarahkan untuk konfirmasi ke Ketua Gapoktan cikeusik langsung yakni bapak Carwan.
Sementara Korluh kecamatan Cikeusik saat dikonfirmasi via telpon whtasapp tidak diangkat, yang mana Timsus Gps Banten menduga adanya kolaborasi atau mufakat jahat antara ketua Kelompok Tani Cikaramat, ketua Gapoktan cikeusik, korluh kecamatan Cikesik serta Sdr. Akn untuk mengkomersilkan alata tersebut.
Masih kata suharta, pihaknya akan segera melakukan kajian serta pelaporan ke APH karena lemahnya pengawasan dinas sehingga bantuan jonder tidak tepat sasaran serta dijadikan komersil untuk ajang bacakan. Tutupnya @Redkh