Menyingkap Tabir Dunia Lain: BMB Kota Serang Ajarkan Pelajar Kenali Diri dan Simbol Terlarang
![]() |
Foto Bersama Narasumber dan Peserta Refresh Day Part 3 BMB |
Serang (21/9), Bina Muda Berkarakter (BMB) Kota Serang sukses menggelar acara Refresh Day Part 3 pada Sabtu, 20 September 2025. Bertempat di Masjid Tholabul Ilmi, SMP IT Widya Cendekia, acara ini mengusung tema menarik, yaitu “Menyibak Tabir Dunia Lain” dan dihadiri oleh puluhan pelajar dari tingkat SMP/SMA/MA di Kota Serang dan sekitarnya.
Kegiatan ini didukung penuh oleh beberapa pihak, termasuk Gemuji, Trend Inspirasi, dan Inisiatif Zakat Indonesia. Sebagai narasumber utama, BMB menghadirkan Sonny Rohimat, seorang tokoh pendidikan yang menjabat sebagai Ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kota Serang sekaligus Pengawas Perkumpulan Jejak Langkah Pendidikan Indonesia (Jalanin) Kota Serang. Acara dipandu oleh Mutia Atikah, siswi dari SMA Negeri 6 Kota Serang.
Eksplorasi Dunia Gaib dan Pemahaman Diri
Sesi pertama diawali dengan diskusi interaktif mengenai konsep "dunia lain". Sebagian besar peserta mengidentifikasi "dunia lain" sebagai alam gaib. Sonny Rohimat kemudian mengajak para peserta untuk memperdalam pemahaman ini dengan mengutip ayat-ayat dari Surat Al-Jinn dan dalil-dalil terkait lainnya.
Menurut Sonny, makhluk gaib benar-benar ada dan wajib diyakini keberadaannya. Namun, ia mengingatkan agar para peserta tidak perlu takut, sebab jin juga merupakan makhluk Allah yang memiliki kewajiban beribadah yang sama dengan manusia. Ia juga menegaskan larangan untuk berteman atau meminta perlindungan kepada jin.
"Kalau manusia minta tolong kepada jin, maka itu hanya akan menambah kesesatan doang," tegas Coach Sonny.
Mengenali Bahaya Simbol-Simbol Terlarang
Pada sesi kedua, peserta diajak untuk lebih peka terhadap simbol-simbol yang sering ditemui. Sonny membagikan lembaran berisi berbagai simbol, seperti palu arit (komunisme), swastika (Nazi), Star David (Zionis), serta lambang-lambang lain seperti sekularisme dan Freemasonry.
Sonny menjelaskan bahwa simbol-simbol tersebut berfungsi sebagai media kampanye untuk mempopulerkan dan menormalisasi ajaran-ajaran yang tidak sejalan dengan nilai-nilai Islam. Ia berpesan agar para pelajar berhati-hati dalam penggunaan simbol, bahkan untuk hal-hal sederhana seperti desain seragam kelas atau komunitas.
"Simbol-simbol itu merupakan media kampanye, untuk mempopulerkan dan menormalisasi ajaran yang mereka usung, sedikit demi sedikit," jelasnya.
Ajakan untuk Terus Bergabung
Di akhir acara, Nidi Sarmidzi, selaku pendiri BMB dan Kepala SMP IT Widya Cendekia, mengajak para pelajar untuk terus aktif mengikuti kegiatan Refresh Day. Ia juga mendorong para peserta untuk mengajak teman-temannya agar bergabung dalam kegiatan bulanan ini, sehingga semakin banyak pemuda yang dapat merasakan manfaatnya.