Pemkot Serang Targetkan 1000 Bank Sampah untuk Percepatan Pengurangan Sampah
SERANG, Kabarindo79.Com – Pemerintah Kota Serang melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menggelar Rapat Koordinasi Percepatan Pengurangan Sampah dengan sasaran pembentukan 1000 Bank Sampah. Kegiatan yang berlangsung di Ruang Rapat Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah pada 19 Juni 2025 ini dihadiri Forum Bank Sampah Unit dan Induk, Forum Kompas, serta DLH Kota Serang.
Tujuan utama rapat ini adalah untuk mengevaluasi sekaligus mempercepat target pembentukan 1000 Bank Sampah dalam kurun lima tahun ke depan. Hal ini merujuk pada Peraturan Menteri LHK No. 13 Tahun 2021 yang menegaskan bahwa Bank Sampah wajib berbadan hukum dan memiliki akta notaris.
Dalam rapat terungkap berbagai tantangan yang dihadapi, mulai dari masih banyaknya residu yang dihasilkan Bank Sampah hingga kesulitan dalam pemasaran hasil pengelolaan sampah. Kurangnya penyebaran informasi kepada masyarakat juga menjadi kendala utama.
Meski demikian, semangat kolaborasi tetap terbangun. Forum Bank Sampah (FBS) bersama TPS3R, misalnya, berhasil mendapatkan persetujuan warga Citra Gading untuk pendirian Bank Sampah setelah dilakukan sosialisasi ulang. Sementara itu, Bank Sampah Unyur Makmur telah lebih dulu menerapkan konsep pengurangan sampah dari rumah melalui kegiatan pengomposan, biopori, hingga budidaya maggot.
DLH Kota Serang juga menegaskan pentingnya keterlibatan lintas sektor, termasuk Dinas Pendidikan, untuk mengedukasi generasi sejak dini. Selain itu, Pemkot Serang tengah memproses surat edaran pembatasan penggunaan plastik dan kemasan ritel guna mengurangi timbulan sampah.
Forum Kompas dalam kesempatan tersebut menyampaikan rencana peluncuran program drop-in pada Agustus mendatang, bertepatan dengan HUT Kota Serang. Program ini akan dijalankan melalui pembentukan tim kerja, sosialisasi pembinaan, serta sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan.
Dengan dukungan 67 kelurahan yang telah mengajukan pembentukan Bank Sampah, Pemkot Serang optimistis target 1000 Bank Sampah dapat tercapai. Harapannya, program ini bukan hanya mengurangi beban TPA, tetapi juga memberdayakan masyarakat untuk mengelola sampah secara mandiri, berkelanjutan, dan bernilai ekonomi.