Mahasiswa Geruduk KPK, Minta Periksa Pengadaan SIMRS DINKES Banten TA 2024.
jakarta, Puluhan Mahasiswa Mendatangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Rabu,(15-10-25).
Para mahasiswa yang tergabung dalam Komite Mahasiswa dan Rakyat untuk Demokrasi (KOMRADE) ini menuntut agar lembaga rasuah ini memanggil kepala dinas kesehatan provinsi Banten terkait dugaan korupsi pengelolaan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) Di rumah sakit Malingping, Labuan dan Cilograng.
Dalam siaran pers yang diterima, Rabu (15/10/2025), Istikhori mengatakan, dugaan korupsi dana APBD Banten Tahun Anggaran 2024 ini telah merugikan masyarakat Banten.
Anggaran puluhan milyar rupiah yang seharusnya digunakan untukkesehatan, diduga diselewengkan dan di akal-akali untuk kepentingan pribadi.
"Kami minta KPK RI Agar segara melakukan Audit terhadap Kepala Dinas kesehatan provinsi Banten dan seluruh pihak ketiga yang ditunjuk untuk melakukan pengadaan tersebut".
Dari data yang kami peroleh berikut adalah pihak ketiga yang bertanggung jawab atas pengadaan SIMRS tersebut;
- Rumah sakit Malingping dengan tipe C menelan anggaran untuk SIMRS mencapai 7,9 Milyar dengan penyedia PT Karya Prima Putera Perkasa
- Rumah Sakit Cilograng tipe C senilai 9,5 Milyar dengan penyedia PT Inova Medika Solusindo.
- Rumah Sakit Labuat tipe C dengan nilai anggaran dengan nilai anggaran 9,5 Milyar melalui penyedia PT Inova Medika Solusindo
Istikhori juga menambahkan bahwa dirinya akan terus mendatangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menyerahkan laporan dugaan penyalahgunaan anggaran atau aksi demonstrasi yang lebih masif, sampai akhir nya KPK menindak dan memeriksa Kepala dinkes Provinsi Banten dan pihak penyedia pada pengelolaan sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) Malingping, Labuan dan Cilograng.