Kritik pedas Warga Cilegon Terhadap Pengelolaan Investasi dan Kerjasama Kadin Pusat
Cilegon, kabarindo79.com – Isu panas mengenai pengambilan sikap Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Pusat terkait iklim investasi di Kota Cilegon mencuat, seiring dengan viralnya video yang menampilkan PT CAA. Dalam video tersebut, warga Cilegon yang menggunakan inisial RK menyoroti tajam pengelolaan aset negara dan pengabaian terhadap peran Kadin daerah dalam menyikapi arus investasi yang masuk ke daerah tersebut.
RK memulai kritiknya dengan pertanyaan-pertanyaan mendalam mengenai bagaimana negara dikelola dan bagaimana aset serta kekayaan alam dilindungi.
“Bagaimana sistem kontrol dilakukan? Bagaimana caranya rakyat tahu kekayaan negaranya? Bagaimana rakyat bisa ikut menjaganya dan menikmatinya?”
ujar RK dengan tegas dalam grup WhatsApp Informasi Warga Pembangunan Kota
Cilegon, Rabu, 14 Mei 2025. “Rakyatmu adalah tuan yang sesungguhnya, bukan preman yang perlu ditakuti. Jadi siapa preman sesungguhnya?”
lanjutnya, menyuarakan keresahan yang mewakili suara masyarakat yang merasa terpinggirkan.
RK juga menegaskan bahwa seharusnya Kadin Pusat dan Kadin daerah melakukan musyawarah terlebih dahulu terkait semua investasi yang akan masuk. Menurutnya, ini adalah langkah penting untuk memastikan strategi yang jelas agar proyek-proyek yang dijalankan bisa memberikan kontribusi langsung kepada daerah.
"Mestinya Kadin Pusat musyawarah dulu dengan Kadin daerah terkait semua investasi yang akan masuk sesuai daerah masing-masing," tegas RK.
Lebih lanjut, RK mengusulkan sejumlah langkah konkret untuk membangun kerjasama yang lebih baik antara Kadin Pusat dan Kadin daerah, termasuk membentuk tim yang bisa mengarahkan dan mendukung pemerintah provinsi serta kabupaten/kota.
"Buat tim untuk dapat arahan dan dukungan dari pemerintah provinsi dan kabupaten/kota. Tim ini harus bisa mengikuti proses pengajuan proposal dan presentasi di depan investor,” ujarnya.
RK menambahkan bahwa Kadin daerah juga perlu membentuk tim gabungan yang melibatkan seluruh pengusaha daerah setempat.
Setiap pengusaha, menurut RK, harus memiliki tugas yang jelas agar tidak ada yang merasa terpinggirkan dalam proses pembangunan. Tidak hanya itu, kerjasama dengan
Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) juga harus dimaksimalkan untuk memastikan pekerja lokal dapat terlibat langsung dalam proyek-proyek yang berjalan.
“Jangan berjalan sendiri tanpa ada koordinasi dan kerjasama yang baik. Pemimpin itu melindungi, bukan untuk menjatuhkan sanksi,” tegasnya lagi, mengingatkan pentingnya kolaborasi yang baik antara pemerintah, pengusaha, dan masyarakat.
Dalam akhir kritiknya, RK menegaskan bahwa rakyat harus diberi ruang untuk ikut berperan dalam mengelola dan menikmati hasil kekayaan negara. “Rakyatmu bertanya, silakan jawab,” katanya, menantang pihak-pihak terkait untuk memberikan penjelasan yang memadai terkait pengelolaan kekayaan alam dan investasi yang ada di daerah.
Pernyataan ini, yang kini menjadi viral di kalangan warga Cilegon, menggambarkan betapa besar harapan masyarakat untuk lebih dilibatkan dalam setiap proses pembangunan yang ada, khususnya dalam hal pengelolaan investasi yang masuk ke daerah mereka.