Pertemuan PT. SBJ dengan PGRI Kecamatan Cibeber, Bahas Rencana Kerjasama
Pertemuan Pengurus PGRI Kecamatan Cibeber dengan Humas PT. SBJ
LEBAK, Kabarindo79.Com - PT. Samudera Banten Jaya (SBJ) akan menjalin kerjasama dengan Pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kecamatan Cibeber.
Kerjasama yang dimaksud berupa pelibatan anak sekolah dalam proses reboisasi, pemberian beasiswa dan pembelajaran bahasa Mandarin.
Peluang kerjasama ini merupakan hasil diskusi pada saat sejumlah pengurus PGRI Kecamatan Cibeber bertemu dengan Humas PT. SBJ di Mess PT. SBJ, Senin, 9 Juni 2025.
Dalam pertemuan tersebut, PT SBJ diwakili oleh Kepala Divisi Humas, Nurjaya Ibo dan Yanto, pengawas lapangan PT. SBJ. Sementara dari pihak PGRI Kecamatan Cibeber, yaitu Ketua PGRI, Arif Nurzaenal Arifin beserta jajaran pengurusnya.
Ketua PGRI Cibeber menyampaikan sejumlah gagasan kolaborasi. Pertama, isu lingkungan melalui keterlibatan siswa dalam program reboisasi yang diinisiasi PT SBJ.
Menurut Arif, penting bagi dunia pendidikan untuk tidak hanya menyampaikan teori di ruang kelas, tetapi juga mengajak siswa berinteraksi langsung dengan alam dan memahami urgensi pelestarian lingkungan secara nyata.
Kedua, Arif juga mendorong agar PT SBJ turut mendukung program beasiswa, terutama bagi siswa-siswi berprestasi dan dari keluarga kurang mampu yang tinggal di wilayah sekitar tambang. Ia meyakini bahwa pendidikan harus bisa menjadi tangga naik bagi anak-anak Cibeber menuju masa depan yang lebih baik.
Ketiga, Ketua PGRI juga menyampaikan usulan program pengajaran bahasa asing, khususnya Bahasa Cina, sebagai kegiatan ekstrakurikuler di tingkat SMA.
"Program ini dipandang sebagai langkah adaptif menghadapi dinamika global, sekaligus memberikan bekal tambahan bagi generasi muda yang kelak akan terjun ke dunia kerja maupun wirausaha," ujar Arif.
Menanggapi hal tersebut, Nurjaya Ibo menyambut baik seluruh gagasan yang disampaikan. Ia menegaskan bahwa PT SBJ sangat terbuka terhadap kerja sama dengan dunia pendidikan, dan justru melihat ketiga gagasan tersebut sebagai langkah progresif untuk membangun ekosistem sosial yang lebih berdaya dan berkelanjutan.
Nurjaya juga menambahkan bahwa pihaknya akan segera menindaklanjuti hasil diskusi ini dengan perumusan teknis program yang dapat dijalankan dalam waktu dekat.
“Pendidikan dan lingkungan adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Kami percaya, melalui kolaborasi seperti ini, kita tidak hanya membangun tambang, tapi juga masa depan,” ujar Nurjaya. (*/red).