Menkeu Sebut Anggaran Pendidikan Pada APBN 2026 Naik, Ini Rinciannya
Menkeu, Sri Mulyani Indrawati
JAKARTA, Kabarindo79.Com - Kementerian keuangan menyampaikan bahwa anggaran pendidikan pada Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun 2026 naik sebesar 9,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati dalam Rapat Kerja Badan Anggaran DPR di Jakarta pada Kamis 21/08/2025 kemarin menyebut bahwa anggaran pendidikan tahun 2026 direncanakan sebesar Rp 757,8 triliun, naik 9,8% dari anggaran tahun 2025 sebesar Rp 690 triliun.
"Alokasi anggaran ini dibagi ke dalam tiga fokus utama yaitu siswa/mahasiswa, pendidik dan tenaga kependidikan, serta sarana-prasarana dan operasional pendidikan," ujar Menkeu.
Menkeu memaparkan bahwa sebesar Rp 301,2 triliun dari total anggaran akan langsung dinikmati oleh siswa dan mahasiswa melalui berbagai program bantuan dan beasiswa.
Seperti lanjut Menkeu, KIP Kuliah dan Bidikmisi sebesar Rp17,2 triliun untuk 1,2 juta mahasiswa, Program Indonesia Pintar (PIP) sebesar Rp15,5 triliun untuk 21,1 juta siswa tingkat SD, SMP, dan SMA, beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan sebesar Rp 25 triliun untuk pembiayaan 4.000 mahasiswa, kegiatan riset, serta program pendidikan strategis lainnya, serta Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebesar Rp 223 triliun untuk 82,9 juta orang.
Untuk anggaran tenaga pendidik lanjut Sri Mulyani, juga meningkat menjadi Rp274,7 triliun. Hal ini meliputi berbagai tunjangan profesi dari Tunjangan Profesi Guru Non-PNS sebesar Rp19,2 triliun untuk 754.747 guru, tunjangan Profesi Dosen Non-PNS sebesar Rp3,2 triliun untuk 80.325 dosen, TPG ASN Daerah sebesar Rp 69 triliun untuk 1,6 juta guru, serta TPG PNS, TPD PNS, dan gaji pendidik sebesar Rp120,3 triliun.
Pemerintah juga terang Sri Mulyani, mengalokasikan Rp150,1 triliun untuk peningkatan dan perawatan fasilitas pendidikan serta operasional sekolah dan kampus.
Antara lain papar Sri Mulyani, Program Sekolah Rakyat sebesar Rp24,9 triliun dengan rincian Rp20 triliun untuk pembangunan 200 lokasi dan Rp4,9 triliun untuk operasional, Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sebesar Rp64,3 triliun untuk 53,6 juta siswa, Bantuan Operasional PAUD sebesar Rp5,1 triliun untuk 7,7 juta siswa, renovasi Madrasah dan Sekolah sebesar Rp22,5 triliun untuk 850 madrasah dan 11.686 sekolah Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri sebesar Rp9,4 triliun untuk 201 PTN dan lembaga pendidikan tinggi, dan pembangunan Sekolah Unggulan Garuda sebesar Rp3 triliun untuk 9 lokasi. (*/red).
Sumber : kemenkeu.go.id